Wednesday, November 7, 2012

Apabila kita REDHA atas sesuatu yang mengecewakan kita, maka percayalah Allah akan menggantikan kekecewaan itu dengan sesuatu yang tak disangka

Apabila kita REDHA atas sesuatu yang mengecewakan kita, maka percayalah Allah akan menggantikan kekecewaan itu dengan sesuatu yang tak disangka

Monday, October 22, 2012

kenapa ALLAH temukan kita dengan orang yang salah..??


Memang sakit bila cinta yg kita dambakan selama ini tak dihargai oleh insan yg bernama kekasih,apatah lagi kita dibuang begitu saja... tapi,itulah juga petanda terbaik untuk diri dan kehidupan kita pada masa akan datang.

 

1. memang ALLAH sengaja menemukan kita dengan orang yg salah supaya apabila kita bertemu jodoh yg sebenar,masih ada rasa syukur kita pada ketentuanNYA.

 

2. memang ALLAH sengaja menemukan kita dengan orang yg salah supaya kita dapat menjadi penilai yg baik.

 

3. memang ALLAH sengaja menemukan kita dengan orang yg salah supaya kita sedar bahawa kita hanyalah makhluk yg sentiasa mengharapkan pertolongan ALLAH.

 

4. memang ALLAH sengaja menemukan kita dengan orang yg salah supaya kita dapat KASIH SAYANG YANG TERBAIK,KHAS UNTUK DIRI KITA.

 

5. memang ALLAH sengaja menemukan kita dengan orang yg salah supaya kita sedar bahawa ALLAH MAHA PEMURAH & PENYAYANG kerana mengingatkan kita bahawa dia bukanlah pilihan yg hebat untuk kita dan kehidupan kita pada masa depan...

 

6. memang ALLAH sengaja menemukan kita dengan orang yg salah supaya kita dapat mengutip pengalaman yg tak semua orang berpeluang untuk mengalaminya.

 

7. memang ALLAH sengaja menemukan kita dengan orang yg salah supaya kita jadi MANUSIA YG HEBAT JIWANYA.

 

8. memang ALLAH sengaja menemukan kita dengan orang yg salah supaya kita lebih faham bahawa CINTA YG TERBAIK HANYA ADA BERSAMA ALLAH.

 

9. memang ALLAH sengaja menemukan kita dengan orang yg salah supaya kita LEBIH MENGENALI KEHIDUPAN YG TAK SELAMANYA KEKAL.

 Wahai sahabat yg kecewa,menderita dan sengsara kerana cinta, fahamilah bahawa kehidupan kita makin sampai ke penghujungnya.

 

Hari esok pun kita sendiri tak pasti samada menjadi milik kita. Gapailah keredhaan ALLAH dengan melaksanakan suruhanNYA, dan meninggalkan laranganNYA..

 

PERCAYALAH sesungguhnya ALLAH malu untuk menolak permintaan hambaNYA yg menadah tangan meminta dengan penuh pengharapan HANYA kepadaNYA..

Wednesday, October 10, 2012

ChientaHatyAien: ~ Antara wanita MUSLIMAH & wanita KAFIR ~

ChientaHatyAien: ~ Antara wanita MUSLIMAH & wanita KAFIR ~: Sesungguhnya anda dapat berbahagia dengan melihat satu fenomena saja iaitu keadaan wanita-wanita MUSLIM di negeri-negeri Islam dan wani...

Monday, October 8, 2012

Menipu Adalah Dosa di Sisi Allah

Dalam Al-Qur'an sedikitnya ada 5 istilah perbuatan dosa yang mengakibatkan turunnya siksaan Allah. Istilah-istilah itu adalah:
1. al-Khati’ah (penyelewengan) yaitu melakukan perbuatan dosa yang dilakukan secara sengaja.
2. Al-Dzanb (perbuatan salah) seperti dosa perbuatan maksiat kepada Allah Swt.
3. Al-Sayyi’ah (perbuatan jelek) seperti tidak jujur terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain, sombong, bakhil, dan seterusnya.
4. Al-itsm (perbuatan dosa) yaitu perbuatan yang tidak dihalalkan (haram), seperti menipu.
5. Al-Fusq (kelur dari jalan yang benar) yaitu berbuat maksiat yang melanggar perintah Allah.

Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud :
“Apabila seorang mukmin melakukan dosa, hatinya akan ternoda oleh titik hitam. Apabila ia mau bertaubat dan tidak mengulangi perbuatan dosa lagi dan beristighfar, hatinya akan menjadi bersih kembali. Apabila berbuat tambah dosa, titik hitamnya juga tambah. Titik hitam itulah yang dimaksud dalam firman Allah: sekali-sekali tidak (demikian) sebenarnya yang mereka lakukan membuat noda hitam dalam hatinya
(HR. Ibn Majjah dan Imam Ahmad).

Dosa, dengan demikian, adalah sesuatu yang menyeleweng dari kebaikan seperti tidak jujur, menipu, mendengki, rasuah dan maksiat kepada Alla.w.t. Lalu, bagaimana mengetahui bahwa sesuatu telah menyeleweng dari kebaikan? Ada dua cara untuk mengetahuinya: dari nash (al-Quran dan al-Hadis) dan dari kriteria. Dari nash, tentu kita harus merujuk kepada keduanya untuk menghukum suatu perbuatan.

Tetapi, untuk menentukan perbuatan itu salah atau tidak selain dari nash adalah seperti hadis di bawah :
"Perbuatan baik adalah suatu perbuatan yang membuat jiwa tenteram dan membuat hati tenang. Perbuatan dosa adalah perbuatan yang menjadikan jiwa guncang dan hati bimbang, sekali pun kamu mendapatkan fatwa dari ahli fatwa (mufti)"
(HR. Imam Ahmad).

"Yang dinamakan dosa ialah sesuatu (perbuatan) yang menggelisahkan jiwa dan kamu tidak mau menampakkannya kepada orang lain."
(HR. Imam Ahmad)

Sebagaimana dijelaskan dalam kitab tahrir al-wasilah, yang berkenaan dengan tolak ukur dosa-dosa besar, dalam hal ini ulama' menyebutkan bahwa:
1. Dosa-dosa besar adalah yang tertulis dalam Al-Qur'an dan diriwayatkan untuk memberikan ancaman (atas pelakunya dengan) siksaan api Neraka..

2. Dosa-dosa yang dilarang oleh syariah atau hukum-hukum agama.

3. Adanya dalil-dalil yang menunjukan bahwa dosa tersebut lebih besar dari dosa-dosa lainya, seperti syirik, munafik, kufur, dan lain-lain sebagainya.

4. Akal yang menghukumi bahwa dosa tersebut adalah dosa besar.

5. Dalam pandangan kaum muslimin, berdasarkan hukum Allah, Al-Quran dan hadis, telah ditetapkan bahwa dosa tersebut termasuk di antara dosa-dosa besar.

6. Terdapat penjelasan dari Rasulullah s.a.w. dan para ulama' bahwa perbuatan tersebut termasuk di antara dosa-dosa besar yang harus dihindari.

Saturday, October 6, 2012

Kita Menzalimi Diri Bila Gagal Bersyukur

"Tidak ada Tuhan Selain Engkau. Maha suci Engkau Ya Allah, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.” - Al-Anbiya: 87

Kenapa? Mengapa setelah Allah suruh kita memuji-Nya, diminta kita kutuk diri sendiri? “Aku zalim, aku zalim…,” seolah-olah itu kehendak Allah SWT.

Umumnya manusia merasakan dirinyalah orang paling baik dan betul dalam perjalanannya diatas muka bumi. Sebab itulah walaupun dia berlaku zalim, jarang sekali ia sedar diri dan jauh sekali untuk mengaku telah melakukan kezaliman keatas orang lain. Lebih-lebih lagilah sulit untuk kita temui orang yang sedar ia telah berlaku zalim keatas keatas dirinya sendiri, ditambah pula kerana manusia lebih suka menyalahkan orang lain dan lebih nampak kesalahan orang lain daripada dirinya sendiri.

Manusia dikatakan menzalimi dirinya sendiri apabila sikap dan tindakan yang dilakukannya dalam kesedaran, menempah kehinaan dalam hidup didunia dan azab sengsara diakhirat kelak. Dirinya terzalim kerana terpaksa menanggung akibat buruk akibat tindakan diri-sendiri, bukan dari campur tangan orang lain keatasnya. Jadi dia bukan dizalimi (oleh sesiapa) tetapi menzalimi diri sendiri.

Manusia tergolong dalam golongan mereka yang menzalim diri sendiri kerana melanggar syariat Allah, zahir mahupun batin. Dengan itu menyebabkan dirinya terjebak dengan dosa. Firman Allah:

“Barangsiapa yang tidak berhukum dengan hukum yang diturunkan Allah, maka dia adalah dari orang-orang yang zalim.” - Al Maidah: 15

Bila dirinya terjebak dengan dosa samada dosa kepada Allah mahupun dosa sesama makhluk, maka dirinya terzalim kerana telah menempah tiket kehinaan hidup didunia dan azab yang pedih diakhirat. Oleh kerana kejahilan kita dalam hal ini maka memungkinkan mudahnya hati kecil kita mengeluarkan kata-kata, “Tak patut Tuhan, suruh kata aku ni zalim!” Memang begitu sikap orang jahil, ia akan memusuhi apa yang diluar pengetahuaanya.

Sebenarnya tanpa kita sedari, setiap saat dan ketika kita berada sama ada dalam pahala atau dosa. Kedua-duanya sungguh mudah untuk kita perolehi. Sebab dosa ataupun pahala dilakukan anggota lahir dan anggota batin yang sama. Dengan keadilan dan kasih sayang Allah, kita telah dibekalkan dengan akal fikiran untuk menimbang dan memilih serta didatangkan para Nabi dan Rasul untuk memperjelaskan syariat Allah serta memberi peringatan (khabar gembira dan dukacita) kepada manusia yang memang bersifat lupa, leka dan lalai.

Diantara contoh kita menzalimi diri sendiri ialah kerana kufur dengan nikmat Allah yang begitu banyak kita kecapi. Disamping meletakkan diri kita terlibat dengan dosa, kita kita juga menyebabkan Allah tarik balik nikmat kurnia-Nya dan menempah kemurkaan Allah keatas diri kita. Firman Allah

“Jika sekiranya kamu bersyukur nescaya akan aku tambah nikmat untukmu. Dan jika kamu kufur (atas nama-Ku), ingatlah azab dari-Ku amat pedih.” - Ibrahim: 7

Sebagai contoh mari kita lihat nikmat yang terdekat pada diri kita iaitu mulut kita. Padanya sahaja setelah Allah sediakan berbagai-bagai nikmat. Ia dihiasi dengan barisan gigi yang indah lagi masing-masing dengan fungsi yang tersendiri. Ada yang bertugas untuk mengunyah, mengerat, mengoyak dan mengisar apa yang kita makan. Begitu juga dikurniakan untuk dapat kita kecapi berbagai nikmat rasa yang lazat dan dibekalkan cecair liur yang tidak pernah kering untuk bertindak sebagai pelincir dan pelembut makanan. Segala-galanya sempurna.

Bila Allah beri rezeki makanan, mulut, akan berperanan melembutkan makanan. Belum sempat kita bersyukur diatas makanan itu, sudah dapat nikmat lazat. Bila makanan lazat sudah tentu rasa puas, belum sempat bersyukur, kita sudah rasa pula nikmat kenyang. Belum pun sempat kita bersyukur atas nikmat kenyang, sudah diberi minuman untuk hilangkan rasa haus dahaga. Seterusnya belum sempat mensykuri nikmat dihilangkan haus telah didatangkan nikmat segar, bertenaga dan berbadan sihat.

Begitulah seterusnya. Kita asyik sahaja belum sempat-sempat bersyukur, tetapi Allas sentiasa meneruskan kurniaan-Nya. Pernahkah kita merasa terkejut dengan kedatangan nikmat Allah yang tidak putus-putus?

“Jikalau kamu hendak menghitung akan nikmat-nikmat Ku maka kamu tidak akan dapat menghitungnya.” – An Nahl: 18

Mungkin hati kecil kita masih berat mengakui kelalaian kita dalam mensyukuri nikmat Allah. Cubalah kita membuka jendela rumah kita dan lihat sejauh saujana mata memandang bumi yang terbentang luas. Siapakah agaknya yang merosakkannya? Udaranya dicemarkan, hutan belantara habsi disodok, ditebang dan hiduoan liar dijahanamkan oleh manusia hanya semata-mata untuk diratakan dan didirikan bangunan yang indah lagi mencapai awan.

Sebenarnya Allah SWT jadikan tumbuh-tumbuhan untuk berfungsi membekalkan oksigen untuk kita sedut dan dan kita pula mengeluarkan mengeluarkan karbon dioksida (semasa pernafasan) yang bakal digunakannya tumbuh-tumbuhan untuk membina makanan (kanji) dan mengeluarkan kembali oksigen. Manfaatnya tetap kembali kepada manusia. Begitulah lemah makhluk kerana saling perlu memerlukan satu sama lain.

Jadi kalau kita hapuskan semua pokok-pokok yang menyediakan bekalan pernafasan kita maka memanglah kita zalim. Allah beri rahmat-Nya pada kita tapi kita rosakkan dan Persia-siakan. Oleh itu patut sangatlah dikatakan pada diri kita, “ engakau zalim, engkau zalim…”

Begitu juga, Allah jadikan gunung-ganang yang berfungsi sebagai pasak bumi. Tetapi datang manusia, diruntuhkan bukit-bukau dan disodok-ratakan. Apakah yang akan terjadi jika pasak tiang sebuah rumah ditanggalkan? Tentulah rumah akan bergoyang dan mudah runtuh walaupun bukannya dilanda ribut kencang. Begitulah juga bumi apabila pasaknya diganggu dan dibuang. Maka akan terjadilah gempa bumi.

Bila bumi ‘bergoyang’ angin dan air pun akan terlibat sama. Paras laut akan berubah, banjir dan angin ribut datang melanda. Semuanya ini menjadi bala bagi semua manusia. Firman Allah:

“Lahirlah kerosakan dilautan dan daratan, hasil tangan manusia itu sendiri.” - Ar Rom: 40

Segala-galanya ini tiada lain melainkan kerana kelalaian manusia menghormati peraturan Allah sama ada yang berlaku pada alam tabi’ie mahupun yang berlaku atas perbuatan hamba-Nya. Lalai daripada mensyukuri nikmat sebenarnya adalah dosa kerana tidak mengenangkan jasa bakti Allah kepada kita yang telah kita kecapi sewenang-wenangnya. Bila kita sentiasa dalam keadaan berdosa ertinya kita sedang menzalimi diri sendiri kerana dengannya bakal menjerumuskan kita dalam kecelakaan dunia dan akhirat.

Oleh itu mengaku diri sentiasa berdosa ataupun zalim adalah wajar dan elok sekali dilakukan. Kerana pengakuan demikian menunjukkan kita beradab dengan Tuhan. Merendahkan diri dengan Allah dan rasa bersalah selalu. Mudah-mudahan nanti ianya akan membuahkan penyesalan dan sifat menginsafi diri yang membuka jalan untuk rujuk kembali kepada Allah SWT. Nescaya dengan itu Allah senang dengan kita, sebab rintihan hamba Allah yang bertaubat itu lebih disukai-Nya daripada gentelan tasbih para wali.

Bandingannya, kalau dalam kita berkawan, tiba-tiba kawan kita selalu berkata, “minta maaf ya, kalau saya ada silap….” Perkataan ini sudah cukup untuk menyejukkan hati kita. Sebab perasaan suka terhadap orang yang meminta maaf itu memang fitrah kejadian manusia. Apalagi kalau orang itu memang membuat aniaya pada kita.

Kalaulah kita sebagai manusia terasa senang bila orang meminta maaf dengan penuh rendah hati kepada kita, tentulah Allah SWT lagi senang kalau hamba-hambaNya sentiasa meminta ampun dan mengaku kesalahan diri sendiri. Merintihlah, “ Wahai Tuhan, tiadalah yang layak ku sembah selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku ini telah menzalimi diriku. Aku selalu berdosa, wahai Tuhan. Ampunilah daku…”

Jadi Allah SWT jadikan tiap sesuatu itu ada mempunyai hikmah yang mesti kita ambil pengajaran dan syukuri. Semuanya Allah jadikan untuk keperluan manusia sebagai khalifahnya di atas muka bumi.

Namun begitu, yang malangnya sangat sedikit manusia yang tahu bersyukur. Firman Allah:

“Sedikit sekali antara hamba-hamba-ku yang bersykur.” - Saba’: 13

Dan disebabkan terlalu sediktnya manusia yang tergolong dalam golongan yang bersyukur maka berkemungkinan besar kita tergolong dalam kalangan hamba Allah yang tiada pandai bersyukur. Oleh itu mengaku sahajalah pada diri sendiri dengan berkata, “ Maha Suci Engkau Ya Allah, Sesungguhnya Aku Tergolong Dalam Golongan Hamba-hamba Mu Yang Zalim…”

Allah sentiasa ingat kepada kita

Berkata Ibnu Abbas r.a. bahawasanya Nabi s.a.w telah bersabda: Allah telah berfirman: 

"Wahai anak Adam! Jika engkau ingat kepadaKu. Aku juga tetap ingat kepadamu. Dan jika engkau lupa kepadaKu. Aku masih ingat terus kepadamu. Apabila engkau taat kepadaKu. Maka pergilah ke mana saja yang engkau suka di tempat engkau mematuhiKu dan Aku mematuhimu dan engkau mengikhlaskan kecintaanmu kepadaKu dan Aku mengikhlaskan kecintaanKu kepadamu. Kemudian engkau memalingkan diri daripadaKu...sedang Aku tetap mengambil berat terhadapmu. Siapakah yang memberimu makan sewaktu engkau masih janin di dalam perut ibumu... Aku tetap menguruskan segala keperluanmu dengan baik. sehingga terlaksana semua takdirKu terhadapmu. Apabila Aku lahirkan engkau ke alam dunia lalu engkau pun membuat banyak maksiat. Bukan begini sewajarnya balasanmu. terhadap siapa yang berbuat baik kepadamu."
(Riwayat Rifa'i dan Abu Nasr)

Friday, October 5, 2012

Dunia dan Kematian

  • selamat sejahtera ke atas kamu semua..
Dia lah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Ia tentukan ajal (Kematian kamu) dan satu ajal lagi yang tertentu di sisiNya (iaitu masa yang telah ditetapkan untuk dibangkitkan kamu semula pada hari kiamat); dalam pada itu, kamu masih ragu-ragu (tentang hari pembalasan)Surah Al-An'am 

Satu kelahiran dan satu kematian...hidup tetap perlu diteruskan...mati itu pasti!!
Ajal maut ditangan Allah. Aku sendiri masih kurang yakin dengan mutu dan kualiti amal ibadah aku. Aku malu dengan diri sendiri. Aku ada juga terbaca beberapa kisah dan fakta mengenai petanda dari 100 hari akan saat saat kematian seseprang itu. Sesungguhnya aku sangat takut akan kisah kisah yang berkaitan dengan kematian. Ya Allah, semoga dikau mengampuni segala dosa dosa ku. Semoga aku berada dalam keadaan yang elok dan bersedia tatkala menghadapi saat itu. Semoga aku sempat membersihkan diri aku dar noda noda hitam dan 1001 dosa yang telah dilakukakan samaada secara sengaja atau tidak. Semoga aku dijauhkan daripada ujian yang dikuatiri aku tidak mampu mengharunginya. Semoga godaan syaitan dan iblis dijauhi daripada aku, kedua ibu bapaku, keluarga aku, sanak saudara aku, kenalan aku serta umat Islam secara 
Mari bersama kita hayati kata-kata peninggalan Abu Hurairah ini, "Sesungguhnya aku tidak menangisi dunia ini, tetapi aku menangis apabila memikirkan perjalanan yang panjang dan bekalan diri yang sedikit ke alam barzakh. Aku berada antara dua jalan. Tinggi dan rendah, syurga dan neraka. Aku tidak tahu ke arah mana kakiku ini melangkah...

Monday, October 1, 2012

Tutorial - Lajukan Speed Internet Anda Pada Windows 7


Cara Pertama:
1. Klik pada kotak run dan taip gpedit.msc dan tekan enter.



2.  Paparan kotak Local Group Policy Editor akan muncul. Pada bar sebelah kiri, sila klik pada Administrative Templates/Network/QoS Packet Scheduler. Pada bar sebelah kanan pula akan muncul pilihan lain nya, sila dwi klik pada Limit reservable bandwidth. Paparan seperti di bawah:



3. Paparan Limit reservable bandwidth akan muncul. Sila tick pada Enabled. Pada Option, iaitu Bandwidth limit (%), gantikan 20 dengan menaip nilai 0 (kosong). Seterusnya Apply dan klik Ok. Rujukan paparan seperti di bawah.



Selesai sudah langkah pertama. Untuk makluman anda yang menggunakan Windows premium atau basic, kemungkinan cara ini tidak dapat di modifikasikan. Pada Windows profesional, enterprise dan ultimate, memang mudah untuk di lakukan.

Cara Kedua:
1. Buka menu start, dan taip pada kotak run cmd. Rightklik mouse dan gunakan Run As Administrator.


2. Setelah paparan CMD terbuka, Sila taip cd/ dan enter. Contoh seperti di bawah:



3. Setelah itu, sila taip netsh int tcp show global dan enter. Paparan seperti di bawah:


4. Baiklah, sekarang kita sudah berada pada bahagian setting. Kita akan mengubah pada bahagian tertentu. Sila taipnetsh int tcp set global chimney=enabled dan enter, tunggu sebentar sehingga cmd menunjukan respon Ok. Contoh seperti gambar di bawah:




5. Seterusnya, sila taip netsh int tcp set global autotuninglevel=normal dan enter. Tunggu cmd memberi respon Ok. Sila lihat contoh paparan di bawah:


6. Langkah seterusnya, masih lagi kita menaip iaitu netsh int tcp set global congestionprovider=ctcp dan tekan enter. Tunggu sehingga respon Ok. Gambar contoh di Bawah:




7.  Langkah terakhir adalah, taip semula netsh int tcp show global dan enter. Paparan contoh seperti di bawah:


8. Dan paparan terakhir seperti ini akan muncul, anda bandingkan semula langkah no 3 dengan paparan baru yang telah anda setting. Contoh gambar adalah seperti di bawah:



 9. Sila exit kan Cmd anda, jika perlu, restart pc/laptop anda dan rasai perbandingan kelajuan internet anda sekarang

Simbol-simbol Yang Di Benarkan Dalam Facebook


๑•ิ.•ั๑ ๑۩ ۞ ۩๑ * εїз℡·۰•●○●ōゃ ♥ ๑۩ﺴ  ⊙◎ ☺ ☻ ╄ ஐﻬ ► ◄ ▧ ▨ ♨ ◐ ◑ ↔ ↕ ▪ ▫ ☼ ♦ ▀ ▄ █▌ ▐░ ▒ ▬♦ ◊ ◦ ☼ ♠♣ ▣ ▤ ▥ ▦ ▩ ◘ ◙ ◈ ♫ ♬ ♪ ♩ ♭ ♪ の ☆ → あ ぃ £ ❤# @ & * ❁ ❀ ✿ ✾ ❃ ✺ ❇ ❈ ❊ ❉ ✱ ✲ ✩ ✫ ✬ ✭ ✮ ✰ ☆ ★ ✪ ¤ ☼ ☀ ☽ ☾ ❤ ♡ ღ☻ ☺ ❂ ◕ ⊕ ☉ Θ o O ♋ ☯ ㊝ ⊙ ◎◑ ◐ ۰ • ● ▪ ▫  ๑  × ÷ ≠ ≒ ∞ ˇ ± √ ⊥▶ ▷ ◀ ◁  ☹ ☺ ☻ ☼ ♠  ♣ ♥ ♦ ♯♪♫♭♮  ₪ ™ ♂✿ ♥ の ↑ ↓ ← → ↖ ↗ ↙ ↘ ㊣ ◎ ○ ● ⊕ ⊙ ○  △ ▲ ☆ ★ ◇ ◆ ■ □ ▽ ▼ § ¥ 〒 ¢ £ ※ ♀ ♂ &⁂ ℡ ↂ░ ▣ ▤ ▥ ▦ ▧ ✐✌✍✡✓✔✕✖ ♂ ♀ ♥ ♡ ☜ ☞ ☎ ☏ ⊙ ◎ ☺ ☻ ► ◄ ▧ ▨ ♨ ◐ ◑ ↔ ↕ ♥ ♡ ▪ ▫ ☼ ♦ ▀ ▄ █ ▌ ▐ ░ ▒ ▬ ♦ ◊ ◘ ◙ ◦ ☼ ♠ ♣ ▣ ▤ ▥ ▦ ▩ ◘ ◙ ◈ ♫ ♬ ♪ ♭ ♪ ☠░ ▒ ▬ ♦ ◊ ◦ ♠ ♣ ▣ ۰•● ❤ ●•۰► ◄ ▧ ▨ ♨ ◐ ◑ ↔ ↕ ▪ ▫ ☼ ♦♧♡♂♀♠♣♥❤☜☞☎☏⊙◎ ☺☻☼▧▨♨◐◑↔↕▪ ▒ ◊◦▣▤▥ ▦▩◘ ◈◇♪♭♪の★☆→あぃ£Ю〓 §♤♥▶¤๑⊹⊱⋛⋌⋚⊰⊹ ๑۩۩.. ..۩۩๑ ๑۩۞۩๑ ~.~ ◕  ღღღ ▶ ▷ ◀ ◁ ⊙ ๑•ิ.•ั๑ ๑۩۞۩๑  ♣ ♤ ♥ ♦   εїз℡❣·۰•●○●ゃōゃ♥ ๑۩ﺴ  ⊙◎ ☺ ☻ ╄ ஐﻬ ► ◄ ▧ ▨ ♨ ◐ ◑ ↔ ↕ ▪ ▫ ☼ ♦ ▀ ▄ █▌ ▐░ ▒ ▬♦ ◊ ◦ ☼ ♠♣ ▣ ▤ ▥ ▦ ▩ ◘ ◙ ◈ ♫ ♬ ♪ ♩ ♭ ♪ の ☆ → あ ぃ £ ❤ ❁ ❀ ✿ ✾ ❃ ✺ ❇ ❈ ❊ ❉ ✱ ✲ ✩ ✫ ✬ ✭ ✮ ✰ ☆ ★ ✪ ¤ ☼ ☀ ☽ ☾ ❤ ♡ ღ☻ ☺ ❂ ◕ ⊕ ☉ Θ o O ㊝ ⊙ ◎ ◑ ◐ ۰ • ● ▪ ▫  ๑  ☺ ☻ ☼ ♠ ♯♪♫ ºº ₪ ¤ 큐 « »™ ♂♥ の ↑ ↓ ← → ↖ ↗ ↙ ↘ ◎ ○ ● ⊕ ⊙ ○  △ ▲ ☆ ★ ◇ ◆ ■ □ ▽ ▼ § ¥〒 ¢ £ ※ ♀ ♂ © ® ⁂ ℡ ↂ░ ▣ ▤ ▥ ▦ ▧ ✐✌✍✡✓✔✕✖ ♂ ♀ ♥ ♡ ☜ ☞ ☎ ☏ ⊙ ◎ ☺ ☻ ► ◄ ▧ ▨ ♨ ◐ ◑ ↔ ↕ ♥ ♡ ▪ ▫ ☼ ♦ ▀ ▄ █ ▌ ▐ ░ ▒ ▬ ♦ ◊ ◘ ◙ ◦ ☼ ♠ ♣ ▣ ▤ ▥ ▦ ▩ ◘ ◙ ◈ ♫ ♬ ♪ ♩ ♭ ♪ ✄☪☣☢☠㊊㊋㊌㊍㊎㊏ ㊐㊑㊒㊓㊔㊕㊖㊗㊘㊜㊝㊞㊟㊠㊡㊢ ㊣㊤㊥㊦㊧㊨㊩㊪㊫㊬㊭㊮㊯㊰✗✘✚✪✣✤✥✦✧✩✫✬✭✮✯✰ ✱✲✳❃❂❁❀✿✾✽✼✻✺✹✸✷ ✶✵✴❄ ❅❆❇❈❉❊❋❖☀☂☁【】┱ ┲ ❣ ✪ ✣ ✤ ✥ ✦ ❉ ❥ ❦ ❧ ❃ ❂ ❁ ❀ ✄ ☪ ☣ ☢ ☠ ☭ ♈ ➸ ✓ ✔ ✕ ✖ .: ◢ ◣ ◥ ◤ ▽ ▧ ▨ ▣ ▤ ▥ ▦ ▩ ◘ ◙ ▓ ▒ ░ ™ ℡ 凸 の ๑۞๑ ๑۩ﺴ ﺴ۩๑ o(‧”’‧)o ❆ べò ☼ ® ♦ ◊ ◦  εїз❤❥❦❧↔ ↕ ▪ → ︷╅╊✿ (¯`•._.• •._.•´¯)(¯`•¸•´¯) `•.¸¸.•´´¯`•• .¸¸.•´¯`•.•●•۰• ••.•´¯`•.•• ••.•´¯`•.••—¤÷(`[¤* *¤]´)÷¤——(•·÷[ ]÷·•)—   (⊙▂⊙✖ )(づ  ̄ ³ ̄)づ ( c//”-}{-*\\x)(-’๏_๏’-) (◐ o ◑ )(⊙…⊙ )๏[-ิ_•ิ]๏(•ิ_•ิ)\(•ิ_•ิ\) (/•ิ_•ิ) ✿◕‿◕✿  ❀◕‿◕❀ ❁◕‿◕❁ ✾◕‿◕✾ <('o'<) ^( '-' )^ (>‘o’)> v( ‘.’ )v <(' .' )> <('.'<) ^( '.' )^ (>‘.’)> v( ‘.’ )v <(' .' )>

(\_/)
(0.0)
(><)

( ) ( )
(* .*)
(”__”)

::: (\_(\
*: (=’ :’) :*
•.. (,(”)(”)¤°.¸¸.•´¯`»

(V)
(. .)
c(”)(”)

(\_/)
(°.°)
c(”)(”)

(\_/)
(°.°)
o( )o
O_O

(\__/)
(>’.’<)
(")_(")

(> " " <)
( ='o'= )
-(,,)-(,,)-
(> " " <) (> " " <)
( ='o'= ) ( ='o'= )
-(,,)-(,,)- (,,)-(,,)-...
(> " " <) (> " " <) (> " " <)
( ='o'= ) ( ='o'= ) ( ='o'= )
-(,,)-(,,)- -(,,)-(,,)--(,,)-(,,)-....

☻♥☻
/♥\ ./█\
.||. ....||

../(,")\♥ ♥(".)
.../♥\. = ./█\.
.._| |_ .._| |_ ★

♥‿♥ ✿♥‿♥✿

╔♫═╗╔╗ ♥
╚╗╔╝║║♫═╦╦╦╔╗
╔╝╚╗♫╚╣║║║║╔╣
╚═♫╝╚═╩═╩♫╩═╝
(¸¸.♥➷♥•*¨)¸.•´¸.•*¨) ¸.•*¨)
----------Oooo---
-----------(----)---
------------)--/----
------------(_/-
----oooO----
----(---)----
-----\--(--
------\_)-
-----------Oooo---
-----------(----)---
------------)--/----
------------(_/-
----oooO----
----(---)----
-----\--(--
------\_)-


......(\_/)
......( '_')
..../""""""""""""\======░ ▒▓▓█D
/"""""""""""""""""""\
\_@_@_@_@_@_/

║█║▌║█║▌│║▌█║▌║
01031989-50457

 © Profile Original & Official®
█║▌│█│║▌║││█║▌║▌║
Verified Official by facebook

░░░░░░░░░░░░▄▄
░░░░░░░░░░░█░░█
░░░░░░░░░░░█░░█
░░░░░░░░░░█░░░█
░░░░░░░░░█░░░░█
███████▄▄█░░░░░██████▄
▓▓▓▓▓▓█░░░░░░░░░░░░░░█
▓▓▓▓▓▓█░░░░░░░░░░░░░░█
▓▓▓▓▓▓█░░░░░░░░░░░░░░█
▓▓▓▓▓▓█░░░░░░░░░░░░░░█
▓▓▓▓▓▓█░░░░░░░░░░░░░░█
▓▓▓▓▓▓█████░░░░░░░░░█
██████▀░░░░▀▀██████▀

╱╱╱╱╱╱╱╱╱╱╱╱╱╱╱╱
╱╱┏╮╱╱╱╱╱╱╱╱╱╱╱╱
╱╱┃┃╱╱╱┳╱┓┳╭┫┳┓╱
▉━╯┗━╮╱┃╱┃┣┻╮┣╱╱
▉┈┈┈┈┃╱┻┛┛┻╱┻┻┛╱
▉╮┈┈┈┃╱╱╱╱╱╱╱╱╱╱
╱╰━━━╯╱╱╱╱╱╱╱╱╱╱

▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒
▒▒▒▒▓▒▒▓▒▒▒▒
▒▒▒▒▓▒▒▓▒▒▒▒
▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒
▒▓▒▒▒▒▒▒▒▒▓▒
▒▒▓▓▓▓▓▓▓▓▒▒
▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒

▒▒▒▒▒▒▒▓
▒▒▒▒▒▒▒▓▓▓
▒▓▓▓▓▓▓░░░▓
▒▓░░░░▓░░░░▓
▓░░░░░░▓░▓░▓
▓░░░░░░▓░░░▓
▓░░▓░░░▓▓▓▓
▒▓░░░░▓▒▒▒▒▓
▒▒▓▓▓▓▒▒▒▒▒▓
▒▒▒▒▒▒▒▒▓▓▓▓
▒▒▒▒▒▓▓▓▒▒▒▒▓
▒▒▒▒▓▒▒▒▒▒▒▒▒▓
▒▒▒▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▓
▒▒▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▓
▒▓▒▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▓
▒▓▒▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓
▒▓▒▒▒▒▒▒▒▓
▒▒▓▒▒▒▒▒▓

▒▒▒▒▒▒█▓▓█▒██▓▓▓██▒█▓▓█
▒▒▒▒▒█▓▒▒▓█▓▓▓▓▓▓▓█▓▒▒▓█
▒▒▒▒▒█▓▒▒▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▒▒▓█
▒▒▒▒▒▒█▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓█
▒▒▒▒▒▒▒█▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓█
▒▒▒▒▒▒▒█▓▓█▓▓▓▓▓▓█▓▓▓█
▒▒▒▒▒▒▒█▓▓██▓▓▓▓▓██▓▓█
▒▒▒▒▒▒█▓▓▓▓▒▒█▓█▒▒▓▓▓▓█
▒▒▒▒▒█▓▓▒▒▓▒▒███▒▒▓▒▒▓▓█
▒▒▒▒▒█▓▓▒▒▓▒▒▒█▒▒▒▓▒▒▓▓█
▒▒▒▒▒█▓▓▓▓▓▓▒▒▒▒▒▓▓▓▓▓▓█
▒▒▒▒▒▒█▓▓▓▓▓▓███▓▓▓▓▓▓█
▒▒▒▒▒▒▒█▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓█
▒▒▒▒▒▒█▓▓▓▓▒▒▒▒▒▒▒▓▓▓▓█
▒▒▒▒▒█▓▓▓▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▓▓▓▓█
▒▒▒▒█▓▓▓█▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▓█▓▓▓█
▒▒██▓▓▓█▓▒▒▒██▒██▒▒▒▓█▓▓▓██
▒█▓▓▓▓█▓▒▒▒▒█▓█▓█▒▒▒▓█▓▓▓▓█
█▓██▓▓█▓▒▒▒▒█▒▓▒█▒▒▒▒▓█▓▓██▓█
█▓▓▓▓█▓▓▒▒▒▒█▓▒▓█▒▒▒▒▓▓█▓▓▓▓█
▒█▓▓▓█▓▓▒▒▒▒▒█▒█▒▒▒▒▒▓▓█▓▓▓█
▒▒████▓▓▒▒▒▒▒▒█▒▒▒▒▒▒▓▓████
▒▒▒▒▒█▓▓▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▓▓▓█
▒▒▒▒▒▒█▓▓▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▓▓▓█
▒▒▒▒▒▒█▓▓▓▓▒▒▒▒▒▒▒▓▓▓▓█
▒▒▒▒▒▒▒█▓▓▓▓▓█▓█▓▓▓▓▓█
▒▒▒▒▒▒▒▒█▓▓▓▓▓█▓▓▓▓▓█
▒▒▒▒▒████▓▓▓▓▓█▓▓▓▓▓████
▒▒▒▒█▓▓▓▓▓▓▓▓▓█▓▓▓▓▓▓▓▓▓█

┈┈┈┈┈┈▕▔╲
┈┈┈┈┈┈┈▏▕
┈┈┈┈┈┈┈▏▕▂▂▂
▂▂▂▂▂▂╱┈▕▂▂▂▏
▉▉▉▉▉┈┈┈▕▂▂▂▏
▉▉▉▉▉┈┈┈▕▂▂▂▏
▔▔▔▔▔▔╲▂▕▂▂▂I


░░░░░░███████ ]▄▄▄▄▄▄▄▄▃
▂▄▅█████████▅▄▃▂
I███████████████████].
◥⊙▲⊙▲⊙▲⊙▲⊙▲⊙▲⊙◤...

╔═══╗ ♪
║███║ ♫
║ (●) ♫
╚═══╝♪♪

♜♞♝♚♛♝♞♜
♟♟♟♟♟♟♟♟
▓░▓░▓░▓░▓░▓░
░▓░▓░▓░▓░▓░▓
▓░▓░▓░▓░▓░▓░
░▓░▓░▓░▓░▓░▓
♙♙♙♙♙♙♙♙
♖♘♗♔♕♗♘♖

──▒▒▒▒▒────▄████▄─────
─▒─▄▒─▄▒──███▄█▀──────
─▒▒▒▒▒▒▒─▐████──█──█──
─▒▒▒▒▒▒▒──█████▄──────
─▒─▒─▒─▒───▀████▀─────

▕▔▔▏▕▔▔▏▕▔▔▏▕▔▔▏
▕▏┈▔▔┈▕▏▕▂▂▏▕▏▕▏
▕▏╭╮╭╮▕▏▕▔▔▏▕▏▕▏
▕▏┳╭╮┳▕▏▕▏▕▏▕▏▕▏
▕▏╰━━╯▕▏▕▏▕▏▕▂▂▏
▕▏┈▂▂┈▕▏▕▏▕▏▕▔▔▏
▕▂▂▏▕▂▂▏▕▂▂▏▕▂▂▏

░░▄███▄███▄
░░█████████
░░▒▀█████▀░
░░▒░░▀█▀
░░▒░░█░
░░▒░█
░░░█
░░█░░░░███████
░██░░░██▓▓███▓██▒
██░░░█▓▓▓▓▓▓▓█▓████
██░░██▓▓▓(◐)▓█▓█▓█
███▓▓▓█▓▓▓▓▓█▓█▓▓▓▓█
▀██▓▓█░██▓▓▓▓██▓▓▓▓▓█
░▀██▀░░█▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓█
░░░░▒░░░█▓▓▓▓▓█▓▓▓▓▓▓█
░░░░▒░░░█▓▓▓▓█▓█▓▓▓▓▓█
░▒░░▒░░░█▓▓▓█▓▓▓█▓▓▓▓█
░▒░░▒░░░█▓▓▓█░░░█▓▓▓█
░▒░░▒░░██▓██░░░██▓▓██

..▓▓..▓▓
..▓▓......▓▓
..▓▓......▓▓..................▓▓▓▓
..▓▓......▓▓..............▓▓......▓▓▓▓
..▓▓....▓▓..............▓......▓▓......▓▓
....▓▓....▓............▓....▓▓....▓▓▓....▓▓
......▓▓....▓........▓....▓▓..........▓▓....▓
........▓▓..▓▓....▓▓..▓▓................▓▓
........▓▓......▓▓....▓▓
.......▓......................▓
.....▓.........................▓
....▓......^..........^......▓
....▓............♥.............▓
....▓..........................▓
......▓..........ٮ..........▓
..........▓▓..........▓▓


░░░░▄▄▄▄▀▀▀▀▀▀▀▀▄▄▄▄▄▄
░░░█░░░░▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒░░▀▀▄
░░█░░░▒▒▒▒▒▒░░░░░░░░▒▒▒░░█
░█░░░░░░▄██▀▄▄░░░░░▄▄▄░░░█
█░▄▄▄▒░█▀▀▀▀▄▄█░░░██▄▄█░░░█
█░▒▄░▀▄▄▄▀░░░░░░░░█░░░▒▒▒▒▒█
█░░░█▄░█▀▄▄░▀░▀▀░▄▄▀░░░░█░░█
░█░░▀▄▀█▄▄░█▀▀▀▄▄▄▄▀▀█▀██░█
░░█░░██░░▀█▄▄▄█▄▄█▄████░█
░░░█░░░▀▀▄░█░░░█░███████░█
░░░░▀▄░░░▀▀▄▄▄█▄█▄█▄█▄▀░░█
░░░░░░▀▄▄░▒▒▒▒░░░░░░░░░░█
░░░░░░░░█▀▀▄▄░▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒░█
░░░░░░░░█░░░░▀▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄█

░░░░░░░░███████████████░░░░░░░░
░░░░░█████████████████████░░░░░
░░░░████████████████████████░░░
░░░██████████████████████████░░
░░█████████████████████████████
░░███████████▀░░░░░░░░░████████
░░███████████░░░░░░░░░░░░░░░███
░████████████░░░░░░░░░░░░░░░░██
░█░░███████░░░░░░░░░░░▄▄░░░░░██
█░░░░█████░░░░░░▄███████░░██░░█
█░░█░░░███░░░░░██▀▀░░░░░░░░██░█
█░░░█░░░░░░░░░░░░▄██▄░░░░░░░███
█░░▄█░░░░░░░░░░░░░░░░░░█▀▀█▄░██
█░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░█░░░░██░
░███░░░░░░░░░░░░░░░░░░░█░░░░█░░
░░█░█░░░░░░░█░░░░░██▀▄░▄██░░░█░
░░█░█░░░░░░█░░░░░░░░░░░░░░░░░█░
░░░██░░░░░░█░░░░▄▄▄▄▄▄░░░░░░█░░
░░░██░░░░░░░█░░█▄▄▄▄░▀▀██░░█░░░
░░░██░░░░░░░█░░▀████████░░█░░░░
░░█░░█░░░░░░░█░░▀▄▄▄▄██░░█░░░░░
░░█░░░█░░░░░░░█░░░░░░░░░█░░░░░░
░█░░░░░█░░░░░░░░░░░░░░░░█░░░░░░
░░░░░░░░█░░░░░░█░░░░░░░░█░░░░░░
░░░░░░░░░░░░░░░░████████░░░░░░░

────────────────────░███░
───────────────────░█░░░█░
──────────────────░█░░░░░█░
─────────────────░█░░░░░█░
──────────░░░───░█░░░░░░█░
─────────░███░──░█░░░░░█░
───────░██░░░██░█░░░░░█░
──────░█░░█░░░░██░░░░░█░
────░██░░█░░░░░░█░░░░█░
───░█░░░█░░░░░░░██░░░█░
──░█░░░░█░░░░░░░░█░░░█░
──░█░░░░░█░░░░░░░░█░░░█░
──░█░░█░░░█░░░░░░░░█░░█░
─░█░░░█░░░░██░░░░░░█░░█░
─░█░░░░█░░░░░██░░░█░░░█░
─░█░█░░░█░░░░░░███░░░░█░
░█░░░█░░░██░░░░░█░░░░░█░
░█░░░░█░░░░█████░░░░░█░
░█░░░░░█░░░░░░░█░░░░░█░
░█░█░░░░██░░░░█░░░░░█░
─░█░█░░░░░████░░░░██░
─░█░░█░░░░░░░█░░██░█░
──░█░░██░░░██░░█░░░█░
───░██░░███░░██░█░░█░
────░██░░░███░░░█░░░█░
──────░███░░░░░░█░░░█░
──────░█░░░░░░░░█░░░█░
──────░█░░░░░░░░░░░░█░
──────░█░░░░░░░░░░░░░█░
──────░█░░░░░░░░░░░░░█░
████──░█░████░░░░░░░░█░
█──█──████──████░░░░░█░
█──█──█──█──█──████████
█──█──████──█──█──────█
█──█──█──█────██──██──█
█──████──█──█──█──────█
█─────█──█──█──█──█████
███████──████──█──────█
──────████──██████████

▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒
▒▓███▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒
▒▓█▓▓██▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒
▒▓█▒▒███▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒
▒▓███▒▒█▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒
▒▓███▒▒█▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒
▒▓██▒░▒█▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒
▒▓█▓░▒▒█▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒
▒▓█▓▒▒▒█▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒
▒▓█▓▒▒▒██▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒
▒▓█▓▒▒▒▒██▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒
▒▓█▓▒▒▒▒▒██████████████████████▓▒▒▒
▒▓█▓▒▒▒▒▒▒▒▓█████████████████████▒▒
▒▓█▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒░░░░░░░░░░░░░. ▓█▓▒
▒▓█▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓███▒▒
▒▓█▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▓█████████████████▒▒
▒▓█▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒██░░░░░░░░░░░░░░▓█▓▒
▒▓█▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▓█▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓██▒▒
▒▓█▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒█████████████████▒▒
▒▓█▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒██░░░░░░░░░░░░░░▓█▓▒
▒▓█▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▓█▓▒▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓██▒▒
▒▒██▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒█████████████████▒▒
▒▒▓██▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒██▒░▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒░░▓█▓▒
▒▒▒▓███▓▓▓▓▓▓▓▒██▓▒▓▓▓▓▓▓▓▓▓▒▒▒██▓▒
▒▒▒▒▒▓██████████████████████████▒▒▒
▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒
░░█░░░█░█░▄▀░█▀▀░░░░▀█▀░█░█░█░▄▀▀░░
░░█░░░█░█▀░░░█▀░░▄▄░░█░░█▀█░█░░▀▄░░
░░█▄▄░█░█░▀▄░█▄▄░░░░░█░░█░█░█░▄▄▀░░

................(_)
...............(___)
...............(___)
...............(___)
...............(___)
./\_____/\__/----\__/\_____/\
.\_____\_°_¤ ---- ¤_°_/____/
.............\ __°__ /
..............|\_°_/|
..............[|\_/|]
..............[|[¤]|]
..............[|;¤;|]
..............[;;¤;;]
.............;[|;¤]|]\
............;;[|;¤]|]-\
...........;;;[|[o]|]--\
..........;;;;[|[o]|]---\
.........;;;;;[|[o]|]|---|
.........;;;;;[|[o]|]|---|
..........;;;;[|[o]|/---/
...........;;;[|[o]/---/
............;;[|[]/---/
.............;[|[/---/
..............[|/---/
.............../---/
............../---/|]
............./---/]|];
............/---/#]|];;
...........|---|[#]|];;;
...........|---|[#]|];;;
............\--|[#]|];;
.............\-|[#]|];
..............\|[#]|]
...............\\#//
.................\/

█▀█ █▀█ █▀ █▄▀
█▀▄ █▄█ █▄ █▀▄

▒▒▒▒▒████████▒▒▒▒▒
▒▒▒███▒▒██▒▒███▒▒▒
▒▒██▒▒▒▒██▒▒▒▒██▒▒
▒██▒▒▒▒▒██▒▒▒▒▒██▒
▒██▒▒▒▒████▒▒▒▒██▒
▒██▒▒▒██████▒▒▒██▒
▒▒██▒██▒██▒██▒██▒▒
▒▒▒███▒▒██▒▒███▒▒▒
▒▒▒▒▒████████▒▒▒▒▒

───▄▀▀▀▄▄▄▄▄▄▄▀▀▀▄───
───█▒▒░░░░░░░░░▒▒█───
────█░░█░░░░░█░░█────
─▄▄──█░░░▀█▀░░░█──▄▄─
█░░█─▀▄░░░░░░░▄▀─█░░█

▒▒▄▀▀▀▀▀▄▒▒▒▒▒▄▄▄▄▄▒▒▒
▒▐░▄░░░▄░▌▒▒▄█▄█▄█▄█▄▒
▒▐░▀▀░▀▀░▌▒▒▒▒▒░░░▒▒▒▒
▒▒▀▄░═░▄▀▒▒▒▒▒▒░░░▒▒▒▒
▒▒▐░▀▄▀░▌▒▒▒▒▒▒░░░▒▒▒▒

▐▓█▀▀▀▀▀▀▀▀▀█▓▌░▄▄▄▄▄░
▐▓█░░▀░░▀▄░░█▓▌░█▄▄▄█░
▐▓█░░▄░░▄▀░░█▓▌░█▄▄▄█░
▐▓█▄▄▄▄▄▄▄▄▄█▓▌░█████░
░░░░▄▄███▄▄░░░░░█████░

░░░░░░░░░░░░▄░░▄░▀█▄░░
░░▄████████▄██▄██▄██░░
░░█████████████▄████▌░
░░▌████████████▀▀▀▀▀░░
▒▀▒▐█▄▐█▄▐█▄▐█▄▒░▒░▒░▒

──███▅▄▄▄▄▄▄▄▄▄
─██▐████████████
▐█▀████████████▌▌
▐─▀▀▀▐█▌▀▀███▀█─▌
▐▄───▄█───▄█▌▄█

──────▄▀▄─────▄▀▄
─────▄█░░▀▀▀▀▀░░█▄
─▄▄──█░░░░░░░░░░░█──▄▄
█▄▄█─█░░▀░░┬░░▀░░█─█▄▄█

───▄██▄─██▄───▄
─▄██████████▄███▄
─▌████████████▌
▐▐█░█▌░▀████▀░░
░▐▄▐▄░░░▐▄▐▄░░░░

──────▄▌▐▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▌
───▄▄██▌█░░░░░░░░░░░░▐
▄▄▄▌▐██▌█░░░░░░░░░░░░▐
███████▌█▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▌
▀❍▀▀▀▀▀▀▀❍❍▀▀▀▀▀▀❍❍▀

─▄▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▄
█░░░█░░░░░░░░░░▄▄░██░█
█░▀▀█▀▀░▄▀░▄▀░░▀▀░▄▄░█
█░░░▀░░░▄▄▄▄▄░░██░▀▀░█
─▀▄▄▄▄▄▀─────▀▄▄▄▄▄▄▀

║░█░█░║░█░█░█░║░█░█░║
║░█░█░║░█░█░█░║░█░█░║
║░║░║░║░║░║░║░║░║░║░║
╚═╩═╩═╩═╩═╩═╩═╩═╩═╩═╝

─────█─▄▀█──█▀▄─█─────
────▐▌──────────▐▌────
────█▌▀▄──▄▄──▄▀▐█────
───▐██──▀▀──▀▀──██▌───
──▄████▄──▐▌──▄████▄──

─▄▀▀███═◯
▐▌▄▀▀█▀▀▄
█▐▌─────▐▌
█▐█▄───▄█▌
▀─▀██▄██▀

───────────▀▄
──█▄▄▄▄▄███▀▄─▄▄
▄▀──▀▄─▀▀█▀▀▄▀──▀▄
▀▄▀▀█▀▀████─▀▄──▄▀
──▀▀──────────▀▀
█▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀█
█░░╦─╦╔╗╦─╔╗╔╗╔╦╗╔╗░░█
█░░║║║╠─║─║─║║║║║╠─░░█
█░░╚╩╝╚╝╚╝╚╝╚╝╩─╩╚╝░░█
█▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄█

──▄█▀█▄─────────██
▄████████▄───▄▀█▄▄▄▄
██▀▼▼▼▼▼─▄▀──█▄▄
█████▄▲▲▲─▄▄▄▀───▀▄
██████▀▀▀▀─▀────────▀▀

────██──────▀▀▀██
──▄▀█▄▄▄─────▄▀█▄▄▄
▄▀──█▄▄──────█─█▄▄
─▄▄▄▀──▀▄───▄▄▄▀──▀▄
─▀───────▀▀─▀───────▀▀

O────────────────O
█▓██▄────────────█
█▓▓░▀▄▀░░░░░░░░░░█
█▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀█
█────────────────█

▒▓▒▓▒▓▒▓▒▓▒▓─▄▀▀▀▄
─██▀████▀██──▀▄▀──█
O▀████████▀O─────█
───▀█▄▄█▀────────█
──▓▒▓▒▓▒▓▒───────█

───▄█▌─▄─▄─▐█▄
───██▌▀▀▄▀▀▐██
───██▌─▄▄▄─▐██
───▀██▌▐█▌▐██▀
▄██████─▀─██████▄

───────▓▓╬▓
──────▓▓▓║▓▓
─────▓▓▓▓╬▓▓▓▓
░░▄░▓▓▓▓▓║▓▓▓▓▓░░░░░
░▀████████████████▀░░

─▄───────▄█▄───────▄─
▐█▌──▄──█████──▄──▐█▌
─█──███▄▄███▄▄███──█─
░█░░█▄█▄█▀▒▀█▄█▄█░░█░
██▄▄█▄█▄█▒▒▒█▄█▄█▄▄██
──────▄▀─

─█▀▀▀█▀█─
──▀▄░▄▀──
────█────
──▄▄█▄▄──

────▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄
▀▀▀█─▄▄▄▄▄▄─▄─▄─▄─█
───█─█────█─▄▀▄▀▄─█
───█─█▄▄▄▄█─▄▀▄▀▄─█
───▀▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▀

──▄────▄▄▄▄▄▄▄────▄───
─▀▀▄─▄█████████▄─▄▀▀──
─────██─▀███▀─██──────
───▄─▀████▀████▀─▄────
─▀█────██▀█▀██────█▀──

█▄████─█▄████─█▄████
▀▀─▄█▀─▀▀─▄█▀─▀▀─▄█▀
──▄██────▄██────▄██
─▄██▀───▄██▀───▄██▀
─███────███────███

─────▄▄────▄▀▀█▀▀▀▀▄
──▄▀▀──▀▀▄▄█▄▄█────█
▄▀─────────█──█────█
────────────▀▀▀▀▀▀▀
──▄███▀▄─────▄▀███▄
──██████▀▀─▀▀██████
─████─█──▄▄▄──█─████
─██▀█─█─█▄▀▄█─█─█▀██
▀▀█▄▄█▀─▀███▀─▀█▄▄█▀▀

░░░░░▄▄▄▄▄░▄░▄░▄░▄
▄▄▄▄██▄████▀█▀█▀█▀██▄
▀▄▀▄▀▄████▄█▄█▄█▄█████
▒▀▀▀▀▀▀▀▀██▀▀▀▀██▀▒▄██
▒▒▒▒▒▒▒▒▀▀▒▒▒▒▀▀▄▄██▀▒

─────▄████▀█▄
───▄█████████████████▄
─▄█████.▼.▼.▼.▼.▼.▼▼▼▼
▄███████▄.▲.▲▲▲▲▲▲▲▲
████████████████████▀▀

╔══╗░░░░╔╦╗░░╔═════╗
║╚═╬════╬╣╠═╗║░▀░▀░║
╠═╗║╔╗╔╗║║║╩╣║╚═══╝║
╚══╩╝╚╝╚╩╩╩═╝╚═════╝
───▄██▄─────────────▄▄
──█████▄▄▄▄───────▄▀
────▀██▀▀████▄───▄▀
───▄█▀▄██▄████▄─▄█
▄▄█▀▄▄█─▀████▀██▀

▄█▀─▄▄▄▄▄▄▄─▀█▄
▀█████████████▀
────█▄███▄█
─────█████
─────█▀█▀█
──────────▄██▄▄
─▄▄█████▄─██▀
▀█████████▄██▄
▒▒▀██████████▀▒
▒▒▒▒▒█▄█▄▄▒▒▒▒▒

──▒▒▒▒▒▒▒▒───▒▒▒▒▒▒▒▒
─▒▐▒▐▒▒▒▒▌▒─▒▒▌▒▒▐▒▒▌▒
──▒▀▄█▒▄▀▒───▒▀▄▒▌▄▀▒
─────██─────────██
░░░▄▄██▄░░░░░░░▄██▄░░░

▄▄▀█▄───▄───────▄
▀▀▀██──███─────███
░▄██▀░█████░░░█████░░
███▀▄███░███░███░███░▄
▀█████▀░░░▀███▀░░░▀██▀

─▄▄█────────▄▄█
─▀▀█▄▄▄▄▄▄▀─▀▀█▄▄▄▄▄▄▀
───██████─────██████
──▄█───▄█────▄█───▄█
────▄▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀█─█
▀▀▀▀▄─█─█─█─█─█─█──█▀█
─────▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀─▀

░░░░░░░▄█▄▄▄█▄
▄▀░░░░▄▌─▄─▄─▐▄░░░░▀▄
█▄▄█░░▀▌─▀─▀─▐▀░░█▄▄█
░▐▌░░░░▀▀███▀▀░░░░▐▌
████░▄█████████▄░████

░░░░░░░░░░░░░░░░▄▓▄
░░░░▄█▄░░░░░░░░▄▓▓▓▄
░░▄█████▄░░░░░▄▓▓▓▓▓▄
░▀██┼█┼██▀░░░▄▓▓▓▓▓▓▓▄
▄▄███████▄▄▄▄▄▄▄▄█▄▄▄▄

░▄░█░░░▄▀▀▀▀▀▄░░░█░▄░
▄▄▀▄░░░█─▀─▀─█░░░▄▀▄▄
░░░░▀▄▒▒▒▒▒▒▒▒▒▄▀░░░░
░░░░░█────▀────█░░░░░
░░░░░█────▀────█░░░░░

────█▀█▄▄▄▄─────██▄
────█▀▄▄▄▄█─────█▀▀█
─▄▄▄█─────█──▄▄▄█
██▀▄█─▄██▀█─███▀█
─▀▀▀──▀█▄█▀─▀█▄█▀

───▄▀▌─▄▄▄▄
──▄█▀──▌─▌─▌─▄▄▄▄
▄▀─█▄──▌─▌─▌─▌─▌─▌
█─▀█─▌█▌█▌█▌─▌─▌─▌
▀█▄█▀───────█▌█▌█▌

──▄▀▀▀▄───────────────
──█───█───────────────
─███████─────────▄▀▀▄─
░██─▀─██░░█▀█▀▀▀▀█░░█░
░███▄███░░▀░▀░░░░░▀▀░░

█───▄▀▀▀▀▄─▐█▌▐█▌▐██
█──▐▄▄────▌─█▌▐█─▐▌─
█──▐█▀█─▀─▌─█▌▐█─▐██
█──▐████▄▄▌─▐▌▐▌─▐▌─
███─▀████▀───██──▐██

▀▀▀▀█▀▀▀▀
─▄▀█▀▀█──────▄
█▄▄█▄▄██████▀
▀▀█▀▀▀█▀▀
─▀▀▀▀▀▀▀

░▄▀▀▀▀▄░░▄▄
█░░░░░░▀▀░░█░░░░░░▄░▄
█░║░░░░██░████████████
█░░░░░░▄▄░░█░░░░░░▀░▀
░▀▄▄▄▄▀░░▀▀

─────▀▄▀─────▄─────▄
──▄███████▄──▀██▄██▀
▄█████▀█████▄──▄█
███████▀████████▀
─▄▄▄▄▄▄███████▀

▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒
▒▒▄▄▄▒▒▒█▒▒▒▒▄▒▒▒▒▒▒▒▒
▒█▀█▀█▒█▀█▒▒█▀█▒▄███▄▒
░█▀█▀█░█▀██░█▀█░█▄█▄█░
░█▀█▀█░█▀████▀█░█▄█▄█░
████████▀█████████████

─▄▀▀▀▄────▄▀█▀▀█▄
▄▀─▀─▀▄▄▀█▄▀─▄▀─▄▀▄
█▄▀█───█─█▄▄▀─▄▀─▄▀▄
──█▄▄▀▀█▄─▀▀▀▀▀▀▀─▄█
─────▄████▀▀▀▀████─▀▄

───▄▄─▄████▄▐▄▄▄▌
──▐──████▀███▄█▄▌
▐─▌──█▀▌──▐▀▌▀█▀
─▀───▌─▌──▐─▌
─────█─█──▐▌█

█──██████────██████──█
█─██────██──██────██─█
─███─██─██████─██─███
──██────██──██────██
───██████────██████
▄▀─────────────▀▄

█▄█──█▀█─█▀█─▄█▄█
─▀██▄▀▄▀─▀▄▀▄██▀
░░░▄██▀███▀███▄
░▐▀█▀██▄▄▄██▀█▀▌

░░▄█▀▀▀░░░░░░░░▀▀▀█▄
▄███▄▄░░▀▄██▄▀░░▄▄███▄
▀██▄▄▄▄████████▄▄▄▄██▀
░░▄▄▄▄██████████▄▄▄▄
░▐▐▀▐▀░▀██████▀░▀▌▀▌▌

─▄▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▄
█░░░█░░░░░░░░░░▄▄░██░█
█░▀▀█▀▀░▄▀░▄▀░░▀▀░▄▄░█
█░░░▀░░░▄▄▄▄▄░░██░▀▀░█
─▀▄▄▄▄▄▀─────▀▄▄▄▄▄▄▀

───────▄██████▄───────
──────▐▀▀▀▀▀▀▀▀▌──────
──────▌▌▀▀▌▐▀▀▐▐──────
──────▐──▄▄▄▄──▌──────
───────▌▐▌──▐▌▐───────

░▀▄░░▄▀
▄▄▄██▄▄▄▄▄░▀█▀▐░▌
█▒░▒░▒░█▀█░░█░▐░▌
█░▒░▒░▒█▀█░░█░░█
█▄▄▄▄▄▄███══════

Ujian Itu Rahsia Allah S.W.T.


Setiap manusia yang Allah cipta sentiasa akan diberi musibah,ujian atau masalah hidup didunia yang sementara ini.Tipu jika seseorang itu berkata yang dia tidak pernah ditimpa musibah. Setiap orang ada masalahnya tersendiri,Allah uji dengan berbagai-bagai ujian tetapi sebabnya adalah sama. 
Allah menguji seseorang itu kerana Allah swt mempunyai rahsianya tersendiri, sama ada Allah hendak tambah iman kita atau hendak uji sejauh mana keimanan kita. Dan kerana sesuatu ujian itulah yang membuka mata hati kita,yang mendidik kita supaya jangan mudah putus asa dalam kehidupan yang bagaikan bahtera dilautan yang penuh dengan onak duri,ujian juga dapat mematangkan kita.
Kadang-kadang kita tertanya-tanya, mempersoalkan kepada Allah swt kenapa kita diberi ujian yang berat sebegitu sekali sehingga kita terlupa pada siapa yang perlu kita mengadu segala masalah kita, pada siapa kita harus minta kembali kekuatan kita. Astagfirullah, lemahnya dan rendahnya iman kita.
Tidak redha dalam menghadapi ujian yang Allah beri terhadap kita. Jika kita anggap diri kita ditimpa musibah yang besar kita hendaklah ingat bukan kita sahaja yang mengalaminya,mungkin ada sahabat-sahabat kita @ saudara seakidah kita yang lain menghadapi musibah yang sama bahkan lebih teruk atau lebih besar dari kita.Bukankah,Allah telah berkata dengan jelas di dalam Al-Quran yang Allah tidak akan sekali-kali menguji hambaNya diluar kemampuan hambaNya. Allah tahu kita kuat dalam menghadapi ujianNya jadi Allah berikan ujian itu ke atas diri kita. Di sini kita dapat lihat betapa sayang dan kasihnya Allah kepada kita sebagai hambaNya.
Allah menguji seseorang bukan kerana Allah benci kepada kita tetapi percayalah yang Allah sangat kasih kepada kita. Cuma kita sebagai hambaNya tidak pernah hendak bersabar dalam menghadapi ujianNya. Pasti Allah telah aturkan yang terbaik buat kita kerana setiap yang berlaku ada hikmahnya.
Alihkan pandangan matamu ke arah LAUT, airnya cantik membiru dan penuh dengan ketenangan. Tetapi hanya Allah sahaja yang mengetahui rahsia di dalamnya. Begitu juga dengan kehidupan manusia, riang dan ketawa tetapi hanya Allah yang mengetahui rahsia kehidupannya. Jika rasa kecewa, alihkan pandanganmu ke arah SUNGAI, airnya tetap mengalir biarpun berjuta batu yang menghalangnya. Dan jika rasa sedih,alihkan pandanganmu ke arah LANGIT, sedarlah dan sentiasa ingatlah bahawa Allah sentiasa bersamamu.
Jadi seharusnya apa yang perlu kita lakukan? berdoalah kepada Allah, Allah lah tempat kembali segala masalah yang sering membelenggu diri kita. Jangan malu untuk merayu-rayu, meminta-minta, memohon-mohon kepada Allah swt.Selalu diingatkan yang Allah tidak pernah jemu mendengar rintihan hambaNya, Allah itu Maha Mendengar.
Dekatkanlah diri kita dengan pencipta kita yang menguasai seluruh alam, yang memegang hati-hati kita. Disamping berdoa perlulah kita berusaha menyelesaikan masalah yang dihadapi. Mungkin ada yang rasa diri mereka tidak kuat hendak hadapinya tetapi cubalah bangun! Usah tewas dengan hasutan syaitan, cari kembali kekuatan kita kerana kekuatan itu ada dalam diri kita masing-masing. Yakin dengan diri, kuatkan azam dan cita-cita. Usah tonjolkan kelemahan kita pada syaitan kerana syaitan tidak pernah berhenti menghasut agar kita lemah-selemahnya.
Jika rasa tidak kuat, carilah sahabat-sahabat yang sentiasa memberi kata-kata semangat kepada kita dan bukan sahabat yang menjatuhkan kita. Itulah pentingnya sahabat kerana kita tidak mungkin bisa hidup berseorangan.
Kita perlu tahu selepas ujian itu selesai, satu lagi ujian akan datang, maka bersedialah dalam menghadapi ujian yang seterusnya. Untung bagi mereka yang selalu diberi ujian tanda Allah swt sayang padanya. Semoga kita sentiasa menjadi hambaNya yang sentiasa redha atas ujian dan ketentuan Allah swt. Apa yang ditetapkan untuk kita itulah yang terbaik!

Ikhlas Rahsia Allah

Demikian ketentuan Allah. Satu ketentuan yang pasti kita akan hadapi satu hari nanti. Batas di mana manusia tidak dapat berdalih lagi. Hari di mana kita terpaksa menerima akibat dari usaha kita di dunia. Di hari itu orang yang tidak ikhlas akan melolong, memekik dan menyesal amalannya tertolak. Dia sangka dapat membohongi Allah, rupanya tidak. Allah lebih tahu darinya tentang gerak hatinya sendiri. Marilah kita insaf dari sekarang, betulkan niat kita ketika melakukan suatu amalan. Mohon dari Allah agar diberiNya hati yang ikhlas, sebab ikhlas anugerah daripada Allah. Dalam satu hadis Qudsi Allah berfirman yang bermaksud:

“Ikhlas adalah satu rahsia dalam rahsia-rahsia-Ku. Aku titiskan ia dalam hati hamba-hambaku yang Aku mangasihinya” (Riwayat Abu Hasan Al Basri)

Kerana ikhlas satu rahsia Allah tentu tidak mungkin kita dapat mengetahui siapa yang ikhlas dan siapa yang tidak. Malah diri kita sendiri pun mungkin kadang-kadang susah untuk dipastikan apakah amalan kita itu ikhlas atau sebaliknya. Kita tidak boleh mengatakan diri kita ikhlas “saya ikhlas”.

Walaupun ikhlas adalah rahsia Allah namun islam membuat satu garis panduan unutk mengukur hati kita dan membentuknya supaya benar-benar ikhlas. Di antara tanda-tanda ikhlas dalam satu amalan apabila orang memuji atau mencaci amalan kita, kita rasa sama saja. Pujian tidak membanggakan kita dan kejian tidak menyusahkan. Itulah tanda ikhlas. Maknanya amalan itu betul-betul dibuat kerana Allah. Kerana itu kalau manusia cerca, caci atau hina, hati pun tidak cacat, tidak timbul perasaan marah, dendam atau ingin membela diri atau melawan orang yang menghina itu.

Begitu juga, kalau orang puji, pujian itu tidak membekas di hatinya. Tidak timbul rasa bangga, puas hati dan juga dan juga tidak bertambah kasih sayangnya pada orang yang memuji itu, disebabkan oleh pujiannya. Bagi orang-orang yang ikhlas, pujian dan kejian tidak pernah difikirkan apalagi hendak di harapkan. Mereka sangat takut kalau-kalau Allah menolak amalan dan memurkai mereka. Sebaliknya mereka sangat ingin Allah menerima baik amalan-amalan mereka serta meredhai mereka. Mereka sanggup mengetepikan kepentingan sendiri dalam usaha mencari keredaan Allah. Mereka tidak bimbang nasib diri, rugi atau untung, orang keji atau puji, menang atau kalah, yang penting supaya Allah menerima baik amalan mereka. Rasulullah SAW kerana menganjurkan sifat ikhlas telah bersabda yang bermaksud:

“Berbuat baiklah pada orang yang berbuat jahat kepada kamu”

Seseorang yang mencari keredaan Allah, akan sentiasa mencari peluang untuk berbakti kepada-Nya. Ketika orang lain bertindak jahat pada mereka, mereka akan merasa berpeluang untuk mendapat pahala dan kasih sayang Allah. Sebab itu kejahatan orang diterima baik dan dibalas dengan kebaikan pula.

Hal itu benar-benar berlaku di kalangan orang-orang soleh dan muqarrobin. Ketika mendengar orang menghina mereka, langsung dihantarnya hadiah pada orang itu. Bila di Tanya apa tujuan hadiah itu,jawapan mereka adalah, ”Orang yang menghina kita sebenarnya memberi pahala kepada kita. Memberi pahala sama seperti memberi syurga. Jadi untuk membalas pemberian yang begitu besar pada kita,memang patutlah kita menghadiahkan sesuatu kepadanya”. Begitulah hati yang ikhlas. Dia tidak melatah kalau orang menggugat,malah gugatan itu mendekatkan dirinya pada Allah Taala.

Saleem Tinggal Kenangan Official MTV YouTube

Saturday, September 29, 2012

Pandanglah Menggunakan Mata Hati


Kehidupan ini penuh dengan ranjau? penuh dengan pancaroba.Penuh dengan ujian.
Tetapi itulah dinamakan warna-warni kehidupan.
Kehidupan kita juga diwarnakan dengan pelbagai ragam manusia, ada yang merasa megah dengan kekayaan, pangkat dan harta. Kita merasa angkuh dengan kurniaan ilahi. Kemana kita sebenarnya?
Pandanglah ke Langit
Pernahkah kalian memandang ke langit? anda tidak merasakah bahawa betapa kecil dan kerdilnya kita di alam ini? Kekadang kita rasa bongkak, angkuh, sombong dengan harta,pangkat dan kekayaan. Cuba kita renung. Adakah ia akan kekal?
Adakah apa yang kita ada ini sudah mencukupkan kita rasa hebat? Sedangkan harta pangkat dan kekayaan, pencapaian yang ada pasti tidak kemana. Betapa sedikitnya, dibandingkan dengan kekayaan dan agungnya kekuasaan ilahi yang ciptakan dunia ini.Indahnya melihat langit seakan ingin terbang ke udara. Langit yang membiru itu tidak pernah angkuh dengan kecantikan, kehebatannya. Langit selalu sahaja menurut perintah Allah apabila Dia inginkan langit itu suram tidak bercahaya, langit tunduk dengan perintah-Nya. Tetapi manusia? apabila diuji dengan harta, kekayaan, pangkat, kecantikan dan perkara itu yang membuatkan manusia lupa bahawa dia lemah, semuanya kekayaan tidak akan kekal. Semuanya milik Allah! kita pasti akan MATI. Pernahkah kita insaf? pernahkah kita merasa takjub dengan keagungan ciptaan Tuhan jika dibandingkan apa yang ada pada diri kita ini?
Renung Kembali
Pada satu ketika, kita rasa dengki dengan kekayaan yang ada pada orang lain. Kita rasa dengki dengan pencapaian orang lain. Kita rasa kecewa, mengapa ya Allah , aku tidak sehebatnya. Mengapa aku tidak hebat sepertinya? sebenarnya kita silap. Tidakkah kita mendengar bahawa Allah swt berfirman:
"(Ingatlah) bahawa kehidupan dunia (yang tidak berdasarkan iman dan taqwa) hanyalah ibarat permainan dan hiburan; dan jika kamu beriman serta bertaqwa, Allah akan memberikan kamu pahala amal kamu, dan Ia tidak meminta kepada kamu harta benda kamu (melainkan untuk memberikan kamu barang yang lebih baik daripadanya)." Surah Muhammad Ayat 36
Kita tidak pernah bersyukur dengan kurniannya.Adakah kita masih angkuh sedangkan Allah sudah memberi kita secukupnya? Pandanglah kepada orang yang lebih kurang darimu. Bersyukurkah kita? dimana kita berada? landasan manakah? cuba kita lihat matahari , dia sentiasa mentaati perintah Allah.Di saat ia terbit dengan megah, tetapi apabila Allah perintahkan ia terbenam, ia akan terbenam tetapi dengan ketaatan.
Kembalilah , Bersyukurlah
 Aku ingin mengajak kalian dan diri sendiri agar sentiasa melihat orang yang lebih kurang daripada kita. Kita masih lagi boleh bernafas, tetapi ada di saat ini orang yang berusaha untuk bernafas menyedut udara kerana nazak di ambang sakaratul maut. Ada yang tiada kaki tetapi dia masih bersyukur kerana anggota lain masih ada dan sentiasa lakukan amal , sedangkan kita yang ada kaki jarang bersyukur. Sampai nak menjejak ke rumah Allah pun, kita masih kurang. Ada yang tiada mata, tetapi dia masih bersyukur dan terus bersyukur untuk mengingati Allah dengan sentiasa berzikir. Tetapi kita yang ada mata sanggup memandang perkara haram.  Kita ini selalu lupa siapa kita? Apa tujuan kita dihidupkan di dunia.
Manfaatkan hidup sepenuhnya
Manfaatkanlah dirimu untuk kehidupan Akhirat.Tugasmu adalah mentarbiyah manusia untuk kembali kepadanya! Tugasmu adalah untuk mengabdikan diri kepada pencipta. Kekayaan yang kita ada, pangkat yang kita ada jika kita manfaatkan untuk akhirat . ia pasti akan berharga. Janganlah ada perasaan iri hati dengan pencapaian orang lain. Bersyukurlah dengan apa yang ada.
Usahalah semampu yang boleh! Sesungguhnya Allah menilai kita berdasarkan kualiti bukan kuantiti. ada yang solat tahajjud tetapi  perasaan bongkak ada dalam dirinya. Tiada guna langsung walaupun dia bersolat sebanyak seratus rakaat. Tetapi jika seorang hamba Allah melaksanakan solat tahajjud ikhlas kerana Allah walaupun satu rakaat, tetapi betapa besarnya di sisi Allah. kembalilah kepada jalan Islam. Manfaatkanlah masa yang ada dengan amal.
Wallahualam

ubat dukacita

Dukacita, ialah penyakit yang timbul lantaran terlampau kuatnya keterikatan dengan dunia ini. Keterikatan itu pasti ada selama kita hidup iaitu keterikatan dengan anak, isteri dan sebagainya. Kerana kehilangan orang yang dikasihi atau orang yang disukai. Sebab dari timbulnya dukacita itu, kerana terlalu besar mementingkan keperluan jasmani, dan syahwat tidak terbatas sehingga timbul kepercayaan bahawa barang yang dicintai itu tidak boleh berpisah-pisah selama-lamanya dari badan. Padahal kalau manusia telah tenteram hatinya, sihat badannya, dan cukup pula yang akan di makan pagi dan petang, itulah orang yang sekaya-kayanya dan sesenang-senangnya. Kalau sudah begitu masih merasa dukacita juga, tndanya orang itu kurang akal dan kurang budi. Timbul penyakit dukacita ialah lantaran menyedari keberuntungan yang telah berlalu, atau takut menghadapi bahaya yang akan datang, atau kerana memikirkan bahawa yang ada sekarang ini masih belum cukup dan serba kurang.

1. Dukacita Memikirkan Yang Telah Lalu. 

Kalau manusia berdukacita memikirkan keberuntungan, kekayaan dan kemuliaan yang telah hilang, kedukaan itu tidak berfaedah sama sekali. Sebab segala kejadian yang telah lalu walaupun bagaimana meratapinya, tidaklah akan kembali. Sedangkan masa dua minit yang lalu, walaupun dikejar dengan mesin terbang, yang sekencang-kencangnya atau yang melebihi kecepatan suara, tidaklah dapat dikejar. Apa guna meratapi yang telah lalu, dia tak akan pulang, dan lantaran diratapi dia boleh merosakkan badan. Kedukaan yang begini timbulnya lantaran tidak berkeyakinan bahawa segala isi alam ini asalnya tidak ada, kemudian itu ada dan akhirnya akan lenyap. Kemuliaan, ketinggian, kemajuan kecintaan yang disayangi anak dan isteri, harta benda, semuanya akan datang kepada kita dan akan pergi dari kita. Kalau tidak kita yang pergi lebih dahulu, tentu mereka. Sebab kepergian itu berdahulu, berkemudian juga.

Mengubat dukacita ini tidak lain hanyalah dengan menjaga yang tinggal sekarang. Kerana semuanya ini, baik yang telah pergi dan hilang atau yang sedang ada, apalagi yang akan datang, semuanya itu nikmat. Jangan ampai lantaran meratapi nikmat yang hilang, kita lupa akan nikmat yang ada. Nanti yang ada itu setelah hilang diratapi pula.

Dalam pepatah ada tersebut:-

"Kalau ada jangan harap, kalau hilang janganlah cemas.
Di waktu nikmat membanjir, hendaklah syukuri, letakkan ditempatnya. Insaf bahawa barang ini hanyalah pinjaman. Jika nikmat yang sangat dicintai itu masa muda, gunakanlah masa muda itu dengan baik, dan yakini masa muda itu tak lama. Kalau dia pergunakan dengan baik, kelak kalau sampai tua, kita tidak menyesali kepergiannya lagi, melainkan tersenyum dan bangga bahawasanya semasa muda dahulunya, kita telah berbuat baik.

Kalau nikmat yang membanjir itu harta benda, kekayaan dan kemuliaan, peliharalah dan gunakan dengan baik. Jangan dilupakan bahawa dia akan pergi. Jangan hanya diingat semasa saya kaya daulunya. Ingat pula yang sebelum itu, iaitu: Semasa saya lahir dahulunya.

Seketika Maharaja Iskandar Zulkarnain akan menghembuskan nafasnya yang penghabisan, setelah menaklukkan negeri-negeri Persia dan India, setelah dirasakannya bahawa telah sampai waktunya kembali ke akhirat, maka Maharaja yang muda belia itu mengumpulkan orang-orang besarnya dan berkata:

"Bilamana aku mangkat, letakkan mayatku dalam peti, bawa ke negeri Persia dan Mesir dan ke segenap jajahan yang telah aku taklukkan. Dari dalam peti hendaklah hulurkan kedua belah tanganku yang kosong, supaya orang tahu bahawa Raja Iskandar yang maha kuasa, walau bagaimana kuasa sekalipun, dia kembali ke akhirat dengan tangan kosong juga. Jika ibu dan ahli rumahku hendak meratapi mayatku, janganlah dilarang mereka meratap, cuma suruh saja cari dua orang yang akan jadi temannya, iaitu orang yang tidak akan mati selama-lamanya, dan orang yang tidak pernah kematian. Kalau yang berdua itu telah ada, bolehlah mereka meratapi aku".

2. Dukacita Memikirkan Yang Sekarang.

Kalau orang berdukacita memikirkan yang sekarang barangkali orang ini berdukacita kerana orang lain dapat nikmat, dia tidak. Atau kerana melarat hidupnya, dan cita-citanya yang sentiasa tak berhasil. Barangkali dia kekurangan harta, kurang mulia. Barangkali juga dia tidak duduk sama rendah, tegak sama tinggi dengan orang lain.

Sebabnya orang ini berdukamita, ialah lantaran dia tak tahu rahsia kehidupan dan dunia. Dia tidak tahu dunia ini kandang ripuan. Ini hari disenyumkannya kita, esok ditangiskannya. Kalau hendak mengubati penyakit ini, janganlah diingat tatkala Napoleon jadi kaisar saja, tetapi hendaklah diingat pula semasa dia mati di tanah pembuangan di Pulau St. Helena. Kalau difikirkan sampai ke sana, timbullah syukur dalam hati, mujurlah saya dalam keadaan yang begini. Secinta-cinta orang kepada perempuan cantik, kalau difikirkannya akhir akibat perempuan itu, akan kuranglah cintanya. Sebab rahsia dunia ini ganjil sekali. Tiap-tiap kemuliaan mengandung racun, dan tiap-tiap kesengsaraan mengandung faedah. Manusia hidup di dunia diancam dengan tiga anak panah. Panah kejatuhan, panah penyakit, dan panah kematian.

Lihatlah garis perjalanan dunia, peredaran politik tiap hari, lihat dan baca. Jangan dilihat dan dibaca saja, perhatikan pula akibatnya. Cuba lihat negeri Austria di masa yang lalu menjadi pusar Kerajaan Austria Hongaria. Kemudian jadi satu bahagian kecil dari Jermania Raya. Kemudian jadi kota kecil yang miskin. Kekayaannya hanya semata-mata sejarah. Lihat pula negeri Jerman, menjadi kerajaan yang kalah, kemudian naik daun, kemudian kalah dan bangkit menjadi bangsa yang kuat. Demikian keadaan negeri, demikian pula raja-raja. Itulah hidup.

Kalau diperhatikan segala kejadian ini dengan saksama, tidaklah orang akan berhiba hati memikirkan kekurangan diri dan nasib, tidak pula akan tercengang melihat kenaikan dan kejatuhan orang lain, tidak harap lantaran dapat untung, dia tidak cemas lantaran beroleh rugi.

Janganlah menyangka, bahawa 'hidup' itu hanya bernafas, hanya makan dan minum. Carikan segala ikhtiar untuk memperbanyak pengalaman dan ilmu dari edaran alam. Berjalanlah ke pasar-pasar, ke muka-muka pejabat bank. Lihatlah bagaimana seorang kasir payah-payah menghitung-hitung wang berjuta-juta tiap hari, sedang gajinya hanya 600 rupiah (60 sen) seublan. Jangan pula lupa melihat anak kecil dan perempuan-perempuan tua yang duduk di muka bank itu. Duduk berlindung di cucuran atapnya, kerana tidak mempunyai rumah. Batasnya dengan tempat penyimpan wang berjuta-juta itu hanya sebatas dinding, tetapi bukan dia yang empunya. Cuba periksa apakah tuan yang menguasai bank itu bersukacita dan gembira lantaran wang banyak? Pernahkah tuan itu susah? Pernah! Dia menyusahkan wangnya yang banyak, dan perempuan dan anak kecil dan nenek tua yang duduk di muka bank itu menyusahkan wang pembeli nasi tak ada. Cuma yang disusahkan yang berlain, darjat susah sama.

Semasa agama Islam mulai dibangkitkan, Rasulullah saw melarang sahabat-sahabatnya ziarah ke kuburan, takut kepercayaan dan iktikad mereka akan rosak kembali, kerana mereka masih dekat dengan zaman jahiliah. Tetapi setelah tiba di Makkah, larangan itu baginda cabut buat kaum lelaki, mereka dibolehkan ziarah ke kubur. Lantaran ziarah ke kubur menimbulkan ingatan kepada kematian. Tidak berapa lama kemudian, perempuan-perempuan diberi pula ieizinan, untuk menjadi iktibar.

Ahli-ahli tasauf banyak ziarah ke dekat-dekat penjara, ke rumah sakit, ke tempat-tempat orang miskin yang melarat, bahkan mereka singkirkan mendekati istana-istana.

Apakah guna semua itu? Ialah untuk menimbulkan keinsafan bahawa kita tak boleh berdukacita atas kesusahan, dan tak boleh bergembira benar atas kemuliaan, kerana dunia ini penuh rahsia.

Dalam urusan kehidupan hendaklah mengadap kepada orang yang lebih atas jangan terbalik, supaya tidak hilang pedoman. Itulah maka kerapkali bila ditanya seorang yang salah: Apa sebab engkau berbuat kesalahan ini? Dia menjawab: Sedangkan tuan Anu berbuat demikian.

Jika ditanyai, mengapa engkau menghabiskan umur begini dalam hidupmu? Dia menjawab: Aku sangat ingin bermegah-megah semacam si Anu. 

Dukacita Memikirkan Yang Akan Datang.

Jika orang berdukacita memikirkan masa yang akan datang, tentu yang dia fikirkan satu dari dua macam kejadian, iaitu yang pasti datang dan yang barangkali datang.

Yang pasti datang adalah mati an tua, mustahil menolaknya. Hal itu tak usah diulang lagi.

Duka mengingat akan tua dan mati, adalah duka kerana jahil.

Kalau hal itu masih boleh ditolak, lebih baik jangan dihabiskan hari dalam berdukacita, tetapi lekas-lekaslah sediakan segala usaha penolak yang ditakuti itu. Kalau hanya berdukacita saja, tentu dia datang juga, tandanya kita tidak percaya adanya kudrat dan iradat Allah. Di sinilah perlunya persediaan 'tawakkal' serahkan keputusan itu kepada Allah swt.

Itulah maksud firman Tuhan:

Ertinya:
Tiadalah menimpa suatu musibah di dalam bumi ini, atau di dalam dirimu sendiri, melainkan semuanya itu telah tertulis di dalam Kitab, sebelum ia terjadi dahulunya. Semuanya itu bagi Allah mudah saja. Supaya janganlah kamu sekalian berdukacita mengingat barang yang telah hilang dan jangan pula bersukacita atas barang yang datang kepadamu, dan Allah tidak suka kepada tiap-tiap orang yang sombong dan membanggakan diri". (Al-Hadid: 22-23).
Orang sangat takut bahaya yang akan datang, kerana hatinya lekat kepada dunia dan sombong lantaran nikmat dunia. Dia tidak ingat kepada pepatah: 

Ertinya:

"Bukanlah malam itu sentiasa berbuat kebaikan kepaa manusia. Tetapi kebaikan itu kelak akan diikutinya dengan kesusahan".