Monday, October 8, 2012

Menipu Adalah Dosa di Sisi Allah

Dalam Al-Qur'an sedikitnya ada 5 istilah perbuatan dosa yang mengakibatkan turunnya siksaan Allah. Istilah-istilah itu adalah:
1. al-Khati’ah (penyelewengan) yaitu melakukan perbuatan dosa yang dilakukan secara sengaja.
2. Al-Dzanb (perbuatan salah) seperti dosa perbuatan maksiat kepada Allah Swt.
3. Al-Sayyi’ah (perbuatan jelek) seperti tidak jujur terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain, sombong, bakhil, dan seterusnya.
4. Al-itsm (perbuatan dosa) yaitu perbuatan yang tidak dihalalkan (haram), seperti menipu.
5. Al-Fusq (kelur dari jalan yang benar) yaitu berbuat maksiat yang melanggar perintah Allah.

Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud :
“Apabila seorang mukmin melakukan dosa, hatinya akan ternoda oleh titik hitam. Apabila ia mau bertaubat dan tidak mengulangi perbuatan dosa lagi dan beristighfar, hatinya akan menjadi bersih kembali. Apabila berbuat tambah dosa, titik hitamnya juga tambah. Titik hitam itulah yang dimaksud dalam firman Allah: sekali-sekali tidak (demikian) sebenarnya yang mereka lakukan membuat noda hitam dalam hatinya
(HR. Ibn Majjah dan Imam Ahmad).

Dosa, dengan demikian, adalah sesuatu yang menyeleweng dari kebaikan seperti tidak jujur, menipu, mendengki, rasuah dan maksiat kepada Alla.w.t. Lalu, bagaimana mengetahui bahwa sesuatu telah menyeleweng dari kebaikan? Ada dua cara untuk mengetahuinya: dari nash (al-Quran dan al-Hadis) dan dari kriteria. Dari nash, tentu kita harus merujuk kepada keduanya untuk menghukum suatu perbuatan.

Tetapi, untuk menentukan perbuatan itu salah atau tidak selain dari nash adalah seperti hadis di bawah :
"Perbuatan baik adalah suatu perbuatan yang membuat jiwa tenteram dan membuat hati tenang. Perbuatan dosa adalah perbuatan yang menjadikan jiwa guncang dan hati bimbang, sekali pun kamu mendapatkan fatwa dari ahli fatwa (mufti)"
(HR. Imam Ahmad).

"Yang dinamakan dosa ialah sesuatu (perbuatan) yang menggelisahkan jiwa dan kamu tidak mau menampakkannya kepada orang lain."
(HR. Imam Ahmad)

Sebagaimana dijelaskan dalam kitab tahrir al-wasilah, yang berkenaan dengan tolak ukur dosa-dosa besar, dalam hal ini ulama' menyebutkan bahwa:
1. Dosa-dosa besar adalah yang tertulis dalam Al-Qur'an dan diriwayatkan untuk memberikan ancaman (atas pelakunya dengan) siksaan api Neraka..

2. Dosa-dosa yang dilarang oleh syariah atau hukum-hukum agama.

3. Adanya dalil-dalil yang menunjukan bahwa dosa tersebut lebih besar dari dosa-dosa lainya, seperti syirik, munafik, kufur, dan lain-lain sebagainya.

4. Akal yang menghukumi bahwa dosa tersebut adalah dosa besar.

5. Dalam pandangan kaum muslimin, berdasarkan hukum Allah, Al-Quran dan hadis, telah ditetapkan bahwa dosa tersebut termasuk di antara dosa-dosa besar.

6. Terdapat penjelasan dari Rasulullah s.a.w. dan para ulama' bahwa perbuatan tersebut termasuk di antara dosa-dosa besar yang harus dihindari.